Tahun-tahun prasekolah erat kaitannya dengan keutamaan pengembangan
kepribadian dan sosialisasi bagi anak-anak muda . Masa prasekolah anak –anak
tidak lagi sepenuhnya bergantung bagi orang tua mereka , dimana anak-anak
prasekolah mulai menempuh perjalanan panjang untuk menjadi mahir berfungsi pada
dunia mereka sendiri. Selama anak usia dini (usia 2-6 tahun ), anak-anak
mendapat kan beberapa rasa yang terpisah
dan independen dari orang tua mereka . Menurut Erikson , tugas anak
prasekolah adalah untuk mengembangkan otonomi atau arah-diri (usai 1-3 tahun),
serta inisiatif atau kemandirian (usia 3-6 tahun).
Kepribadian meliputi ciri-ciri psikologis yang stabil yang mendefinisi
kan bahwa setiap manusia merupakan pribadi unik. Baik anak-anak maupun orang
dewasa memiliki ciri-ciri kepribadian (karaktaristik jangka panjang , seperti
tempramen) dan sikap dasar (karakteristik yang
berubah, seperti kemurungan ). Sementara beragam penjelasan dimana
kebanyakan ahli sepakat bahwa apa pun penyebabnya, kepribadian individu adalah
kokoh didirikan pada akhir anak usia dini.
Menurut Freud , tahun kedua dari masa kanak-kanak adalah tahap
perkembangan psikoseksual anak,ketika orang tua mengahadapi banyak tantangan
baru untukmelihat anak-anak mereka . Fiksasi pada tahap ini dapat menimbulkan ciri-ciri kepribadian selayaknya
karakteristik yang di usia dewasa. Ciri-ciri kepribadian termasuk retensi dubur
(anak retentional expulsion ), seperti kerapian yang berlebihan atau kekacauan
dan altruisme. Teoritikus kepribadian setelah Freud berusaha menjelaskan
pengembangan kepribadian anak usia dini. Teori belajar menyatakan bahwa
kepribadian berkembang sebagai hasil dari pengkondisian klasik atau classical
conditioning operant (Ivan Pavlor , belajar melalui asosiasi ); BF Skinner
belajar dengan penguatan ; dan belajar observasional (Albert Bandura , belajar dengan
peniruan). Kategori yang terakhir ini melibatkan identifikasi atau
internalisasi , dimana anak –anak mengamati dan mengadopsi nilai-nilai, ide ,
dan standar lain yang signifikan . Psikolog kognitif bersfekulasi bahwa
kepribadian muncul (sebagian)dari sikap dan biasa yang di ungkapkan oleh orang
dewasa di sekitar mereka . Teori jender mengklaim bahwa kepribadian berkembang
dari “identifikasi jender” dan
“sosialisasi jender”. Teori genetis
lebih berspekulasi bahwa ke pribadian lebih di timbulkan oleh “kabel dalam” genetik
dan pengaruh biokimia ketimbang dari faktor-faktor psikosial.
Dalam analisi akhir, tidak ada persfektif sendiri yang cukup bisa
menjelaskanproses kompeks pengembangan kepribadian . Kombinasi pengaruh
psikosial , orang tua , dan biologislah yang mungkin bertanggung jawab untuk
penentuan sifat-sifat utama manusia dan kebiasaannya.
0 komentar:
Posting Komentar